Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal ★ Biologi SMA Kelas X Semester 2Berdasarkan ciri morfologinya, anggota spermatophyta termasuk …. a. Gymnospermae b. Angiospermae c. Anthophyta d. Monocotyledonae e. DicotyledonaePilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya UH Sejarah 1 SMA Kelas 11 › Lihat soalGuna meningkatkan hasil panen, pemerintah kolonial Belanda berusaha membangun irigasi untuk mengairi tanah pertanian. Hal ini sesuai dengan isi dari kebijakan politik etis yakni …A. UrbanisasiB. Subsidi airC. EdukasiD. ImigrasiE. Irigasi Pengukuran Panjang dan Berat - Matematika SD Kelas 4 › Lihat cm = . . . . dama. 0,25b. 2,5c. 25d. 250 Materi Latihan Soal LainnyaPemantapan Bahasa Indonesia SD Kelas 6Tema 2 Bahasa Indonesia SD Kelas 6IPS SMP Kelas 9PTS IPS Tema 6 SD Kelas 6Iman Kepada Hari Akhir - PAI SMP Kelas 9PAS Bahasa Prancis SMA Kelas 10PH Bahasa Indonesia Tema 1 SD Kelas 6MPLB SMK Kelas 10Bahasa Arab MI Kelas 2Materi Tema 3 SD Kelas 3Cara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.
1 Skifistoma merupakan bagian dari siklus hidup Aurelia, di mana skifistoma . a. mampu membentuk ovum b. dapat menghasilkan sperma c Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal SMA Biologi Acak ★ Biologi SMA Kelas X Semester 2Berdasarkan ciri morfologinya, anggota spermatophyta termasuk …. a. Gymnospermae b. Angiospermae c. Anthophyta d. Monocotyledonae e. Dicotyledonae Pilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya PTS Biologi SMA Kelas 11Perhatikan gambar sel tumbuhan berikut.. Organel berlabel 1, 3, dan 5 secara berurutan berfungsi untuk . . . .A. endositosis atau eksositosis, oksidasi, dan pergerakan selB. plasmolisis, pembentukan energi, dan membangun turgor selC. fasilitas gerakan antarsel, sintesis karbohidrat, dan pergerakan selD. mengatur transportasi antarsel, respirasi, dan mengatur tekanan osmosisE. transpor aktif, pembakaran, dan mengatur gerakan sel Materi Latihan Soal LainnyaMatematika Semester 2 Genap SD Kelas 2IPA Tema 4 SD Kelas 5PTS Bahasa Arab MI Kelas 1Biografi - Bahasa Indonesia SMP Kelas 8PTS PAI SD Kelas 6Penilaian Akhir Tahun PPKn SD Kelas 6Penilaian Akhir Tahun Sosiologi SMA Kelas 11Network Administrator - TIK SMA Kelas 12Tema 8 SD Kelas 5Bagian Rumah - Bahasa Arab MI Kelas 3Cara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang Jika halaman ini selalu menampilkan soal yang sama secara beruntun, maka pastikan kamu mengoreksi soal terlebih dahulu dengan menekan tombol "Koreksi" diatas. Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia. 3 Berdasarkan ciri morfologinya, anggota spermatophyta termasuk . a. Gymnospermae b. Angiospermae c. Anthophyta d. Monocotyledonae e. Dicotyledonae Jawaban: cTumbuhan berbiji atau Spermatophyta Yunani, Sperma = biji, phyton = tumbuhan meliputi semua tumbuhan berpembuluh yang bereproduksi secara generatif dengan membentuk biji. Di dalam biji seed, terdapat calon individu baru embrio sporofit atau lembaga beserta cadangan makanan endosperma yang terbungkus oleh lapisan pelindung. CARA HIDUP DAN HABITAT SPERMATOPHYTA Pada umumnya, Spermatophyta bersifat fototautotrof karena memiliki klorofil untuk berfotosintesis. Contohnya, Eucalyptus sp. dan Aster sp. Namun, adapula yang tidak memiliki klorofil sehingga hidup parasit pada tumbuhan lainnya untuk mendapatkan zat organik, contohnya Cuscuta sp. tali putri yang bersifat parasit penuh. Benalu Dendrophthoe pentandra dan Scurrula atropurpurea bersifat setengah parasit karena mendapatkan air dan garam mineral dari tumbuhan lain, tetapi memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis. Spermatophyta merupakan kelompok tumbuhan yang beradaptasi dengan baik di lingkungan darat, meskipun ada pula yang tumbuh di lingkungan air. Spermatophyta yang hidup di air, misalnya teratai dan eceng gondok. Spermatophyta yang hidup di darat dapat hidup bebas di tanah, epifit di pohon, atau parasit pada tumbuhan lainnya. Spermatophyta yang hidup epifit, misalnya Coelogyne pandurata anggrek hitam. CIRI-CIRI TUBUH SPERMATOPHYTA Bentuk dan Ukuran Tubuh Spermatophyta Spermatophyta tergolong Cormophyta karena dapat dibedakan dengan jelas bagian-bagian tubuhnya meliputi akar, batang, dan daun. Tubuhnya makroskopis dengan ukuran yang bervariasi. Ada Spermatophyta yang berukuran hanya beberapa sentimeter, misalnya rumput-rumputan Graminae, tetapi ada pula yang berukuran besar hingga berdiameter 7 m dengan tinggi 115 m, misalnya redwood Sequoiadendron giganteum dan Sequoia sempervirens di Redwood National and State Park California, Amerika . Bentuk tubuh Spermatophyta dapat dibedakan atas semak, perdu, pohin dan liana. Semak berbatang pendek, merayap, berumpun, contohnya rumput teki Cyperus rotundus dan serai Andropogon nardus. Perdu berbentuk seperti pohon tetapi batangnya kecil dan pendek, contohnya bunga pukul empat Mirabilis jalapa dan cabai Capsicum annuum. Pohon berbatang besar dan tinggi, contohnya jambu air Eugenia aquea dan jati Tectona grandis. Liana berbentuk seperti tali tambang dan tumbuh melilit pada pohon lain, contohnya rotan Calamus rotang dan sirih Piper betle. Struktur dan Fungsi Tubuh Spermatophyta Tumbuhan berbiji yang kita lihat merupakan generasi sporofit 2n. Sementara generasi gametofit n sudah tereduksi dan terikat pada sporofitnya atau dikelilingi oleh jaringan sporofit. Bentuk sporofit tumbuhan berbiji memiliki akar, batang, dan daun. Akar dapat berbentuk serabut atau tunggang. batang ada yang berkambium, ada pula yang tidak berkambium. Daun memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Tulang daun berbentuk lurus, menyirip atau menjari. Tumbuhan berbiji memiliki pembuluh angkut, baik xilem maupun floem, pada akar batang, maupun daunnya. Spermatophyta memiliki alat perkembangbiakan generatif berupa strobilus atau bunga. Strobilus dimiliki oleh Gymnospermae tumbuhan biji terbuka, sedangkan bunga dimiliki oleh Angiospermae tumbuhan berbiji tertutup. Berdsarkan letak bakal biji atau bijinya, tumbuhan berbiji Spermatophyta dikelompokkan menjadi dua divisi, yaitu sebagai berikut. Gymnospermae atau Pinophyta tumbuhan berbiji terbuka adalah kelompok tumbuhan yang bakal bijinya tidak terlindungi oleh daun buah karpel atau bijinya berada pada bilah-bilah strobilus berbentuk sisikAngiospermae atau Magnoliophyta tumbuhan berbiji tertutup adalah kelompok tumbuhan yang bakal bijinya terlindungi oleh daun buah. Daun buah merupakan ovarium megasporofil yang sudah matang dan dinsingnya menebal atau berdaging. Gymnospermae Pinophyta Gymnospermae Yunani, gymnos = terbuka, sperma = biji yang banyak dikenal, yaitu tumbuhan konifer atau pinus yang memiliki konus strobilus atau runjung. Istilah konifer, berasal dari struktur reproduktif pada tumbuhan tersebut yang merupakan kumpulan sporofil berbentuk sisik. Ciri-ciri Tubuh Gymnospermae Tumbuhan biji terbuka memiliki ciri utama, yaitu bakal bijinya tumbuh dan terletak di luar megasporofil ovarium. Megasporofil berupa sisik pendukung bakal biji yang terkumpul dalam bentuk strobilus runjung berkayu kecuali pada Cycas. Sporofil jantan dan betina terpisah sehingga dapat dibedakan ciri-ciri fisiknya. Gymnospermae berumah dua hanya memiliki salah satu strobilus jantan atau betina, sedangkan Gymnospermae berumah satu memiliki kedua jenis strobilus. Gymnospermae merupakan tumbuhan tahunan yang berkayu, dengan bentuk yang bervariasi. Sistem perakaran tumbuhan tahunan yang berkayu, dengan bentuk yang bervariasi. Sistem perakarannya berbentuk tunggang atau serabut. Batang dapat tumbuh membesar dan ada yang bercabang-cabang. Batang Gymnosperamae memiliki trakeid yang tersusun dari sel-sel berbentuk memanjang dan runcing yang berfungsi untuk mengangkut air dari bawah ke atas atau dari akar ke daun. Trakeid merupakan bentuk awal xilem. Daun memiliki bentuk yang bervariasi; ada yang kecil dan tebal berbentuk jarum, ada pula yang tipis seperti lembaran. Siklus Hidup Gymnospermae Generasi yang dominan pada Gymnospermae adalah sporofit. Pohon pinus merupakan sporofit. Pohon pinus merupakan sporofit yang berkromosom diploid 2n. Gymnospermae bereproduksi secara generatif seksual dengan membentuk biji. Alat reproduksi berupa strobilus terbentuk ketika tumbuhan sudah dewasa. Penyerbukan pada umumnya terjadi dengan bantuan angin anemogami. Gymnospermae mengalami pembuahan tunggal. Siklus hidup tumbuhan berbiji terbuka, misalnya pinus, dijelaskan sebagai berikut. Pohon pinus sporofit berkromosom diploid 2n yang sudah dewasa membentuk strobilus jantan konus serbuk sari dan strobilus betina konus yang berevolusi.Strobilus jantan memiliki sporofil berupa daun reproduktif kecil yang mengandung ratusan mikrosporangia. Sel-sel di dalam mikrosporangia mengalami pembelahan meiosis menghasilkan gametofit jantan berupa butir serbuk sari yang haploid nStrobilus betina memiliki sporofil berbentuk sisik. Setiap sisik memiliki dua bakal biji. Masing-masing bakal biji memiliki megasporangium nuselus yang terlindungi oleh lapisan integumen, dengan sebuah bukaan berbentuk lobang kecil yang disebut mikrofilPenyerbukan terjadi jika serbuk sari jatuh pada strobilus betina, kemudian terisap masuk kedalam bakal biji melalui mikropil. Namun, proses pembuahan ovum oleh sel sperma baru akan terjadi sekitar satu tahun setelah terjadinya dalam strobilus betina, terjadi pembelahan meiosis sel induk megaspora 2n yang terdapat di dalam nuselus; dihasilkan empat sel haploid n. Namun demikian, hanay satu sel yang bertahan hidup dan tumbuh menjadi megaspora n, sedangkan tiga sel lainnya mengalami reduksi, lalu n membelah secara mitosis berulang-ulang dan tumbuh menjadi jaringan gametofit betina n jaringan gametofit betina yang berdekatan dengan mikrofil akan membentuk arkegonium. Arkegonia yang terbentuk berjumlah dua atau tiga yang masing-masing mengandung satu itu, serbuk sari yang jatuh pada liang bakal biji mikrofil akan berkecambah membentuk tabung atau bilih serbuk sari, menembus nuselus menuju ke ruang arkegonium. Di dalam buluh serbuk sari terdapat satu sel generatif yang membelah menjadi dua sel, yaitu sel steril dislokator san sel spermatogen. sel spermatogen membelah menjadi dua sel spermatozoid dengan ukuran yang berbeda satu sel berukuran besar dan satu sel berukuran kecil. Saat mencapai ovum, sel steril dislokator dan sel spermatozoid yang berukuran kecil mati, sedangkan sel spermatozoid n yang berukuran besar membuahi salah satu ovum n sehingga terbentuklah zigot 2n.Zigot 2n akan tumbuh menjadi embrio 2n yang merupakan sporofit baru. Embrio tersebut memiliki akar yang belum sempurna dengan beberapa daun embrionik. embrio 2n dan cadangan makanan n dikelilingi oleh selaput biji 2n yang berasal dari integumen sporofit induk. Jadi, sebuah biji Gymnospermae terdiri atas tiga generasi, yaitu dua generasi sporofit 2n dan satu generasi gametofit n Pembuahan tunggal pada pinus Klasifikasi Gymnospermae Divisi Gymnospermae dibagi menjadi empat kelas, yaitu Cycadinae, Coniferae, Gnetinae, dan Ginkgoinae. Cycadinae Tumbuhan ini disebut juga “palem sagu” karena bentuk fisik tubuhnya yang mirip dengan palem, tetapi bukan golongan palem sejati. Cycadinae memiliki batang pendek dan tidak bercabang dengan pertumbuhan yang sangat lambat. Cycadinae memiliki daun majemuk dengan helaian daun menyirip. Daun-daun tersusun spiral rapat di sekeliling batangnya. Daun muda menggulung seperti pada tumbuhan paku. Di bawah tanah, terdapat akar tunggang yang panjang dan berumbi. Pada batang dekat pangkal akar, tumbuh tunas calon individu baru yang merupakan cara perkembangbiakan vegetatif. Cycadinae termasuk tumbuhan berumah dua diesis karena mikrospora dan megaspora dihasilkan oleh tumbuhan yang berbeda. Mikrospora dihasilkan oleh tumbuhan jantan, sedangkan makrospora dihasilkan oleh tumbuhan betina. Cycadinae tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Contoh Cycadinae, antara lain Cycas rumphiii pakis haji, Cycas revoluta, Dion edule, dan Zamia floridana. Coniferae Coniferae atau lebih dikenal sebagai kelompok tumbuhan konifer di duga tumbuh melimpah pada masa Mesozoikum. Hingga saat ini, Coniferae merupakan tumbuhan dominan penyusun hutan konifer di belahan bumi utara, dan sebagian tumbuh di pegunungan tropis. Coniferae pada umumnya berupa pohon yang tinggi, contohnya General Sherman Sequoiadendron giganteum yang merupakan pohon tertinggi di dunia. Daun konifer berbentuk kecil, tebal, seperti jarum atau sisik, dan tampak selalu berwarna hijau evergreen. Coniferae pada umumnya berumah satu karena memiliki dua jenis konus jantan dan betina. Namun, biasanya konus jantan dan betina terletak pada cabang yang berbeda. konus jantan berukuran lebih kecil dibandingkan konus betina. Konus jantan tumbuh secara bergerombol. Contoh konifer, antara lain Pinus merkusii ordo Pinales, Taxus baccata ordo Taxales, Agathis dammara damar ordo Araucariales, dan Podocarpus neriifolius ki putri ordo Padocarpales. Gnetinae Gnetinae merupakan tumbuhan berbentuk pohon atau liana dengan batang bercabang atau tidak bercabang. Gnetinae memiliki daun tunggal berbentuk lembaran dengan susunan daun berhadapan dan tulang daun menyirip. Strobilus tidak berbentuk kerucut. Gnetinae merupakan tumbuhan berumah dua atau berkelamin tunggal. Contoh Gnetinae, antara lain Gnetum gnemon melinjo ordo Gnetales, Ephedra sinica ordo Ephedrales, dan Welwitschia mirabilis ordo Welwitschiaales. Ephedra merupakan Gymnospermae yang melakukan pembuahan ganda seperti pada Angiospermae sehingga dikatakan memiliki hubungan kekerabatan paling dekat dengan Angiospermae. Ginkgoinae Ginkgoinae merupakan tumbuhan berbentuk pohon dengan tinggi mencapai 30 -50 m. Batangnya bercabang-cabang dengan tunas yang pendek. Daun Ginkgoinae berbentuk kipas dengan tangkai yang panjang, tulang daun bercabang menggarpu, dan daun mudah gugur. Ginkgoinae merupakan tumbuhan berumah dua. Tumbuhan tersebut dapat bertahan hidup pada lingkungan dengan tingkat polusi udara tinggi. Contoh Ginkgoinae, antara lain Ginkgo biloba ordo Gingkgoales. Ginkgo adiantoide dan Gingkgo gardneri merupakan jenis Ginkgoinae yang sudah punah dan menjadi fosil. Manfaat Gymnospermae Tumbuhan Gymnospermae memiliki beberapa manfaat yang penting dalam kehidupan manusia, anatar lain sebagai berikut. Bahan industri kertas, Contohnya Podocarpus, pinus, Sequoia, dan Contohnya Ginkgo biloba dan Pinus getahnya untuk obat lukakosmetika, contohnya Ginkgo biloba, sebagai agen anti-penuaanBahan makanan, contohnya Gnetum gnemon daunnya untuk sayuran dan bijinya untuk membuat emping.Tanaman hias, Contohnya Cycas, Dioon edule, dan industri terpentin, contohnya kayu bangunan, contonya Podocarpus, Sequoia kayu merah, dan Agathis untuk bahan kayu lapis atau tripleks ANGIOSPERMAE MAGNOLIOPHYTA Angiospermae Yunani, angeion = wadah, sperma = biji disebut juga Anthophyta Yunani, anthos = bunga, phyton = tumbuhan , memiliki bunga sebagai alat perkembangbiakan secara generatif. Berdasarkan kajian fosil yang pernah ditemukan, diduga Angiospermae ada di bumi sejak awal masa Kretaseus sekitar 130 juta tahun silam dan telah menyebar luas menjadi tumbuhan dominan di bumi pada akhir masa Kretaseus Sekitar 65 juta tahun silam. Ciri-ciri Tubuh Angiospermae Angiospermae memiliki ciri utama, yaitu bakal bijinya berada di dalam megasporofil yang termodifikasi menjadi daun buah karpel sehingga serbuk sari harus menembus jaringan daun buah untuk mencapai bakal biji dan membuahi ovum. Pada umumnya, daun buah berdaging tebal, misalnya pada mangga, jeruk, dan semangka. Pada kacang-kacangan, misalnya buncis, kapri, kacang panjang, daun buah berupa kulit polong yang tipis. Daun buah berfungsi melindungi biji agar tidak kekeringan pada saat mengalami dormansitidak aktif. Tubuh Angiospermae memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Ada yang berupa tumbuhan berbunga terkecil berdiameter sekitar 2 mm, misalnya Wolffia, hingga pohon raksasa dengan tinggi lebih dari 100 m, misalnya pohon gom Eucalyptus regnans dari Australia. Tubuhnya terdiri atas bagian akar, batang, daun, dan bunga. Akar Angiospermae berbentuk serabut atau tunggang. Batangnya ada yang berkambium atau tidak berkambium, serta memiliki pembuluh xilem yang dperkuat oleh serat dengan dinding sel yang tebal dan berlignin. Daun Angiospermae memiliki tipe tulang daun yang bervariasi; lurus, menyirip, dan menjari. Bunga sebagai alat reproduksi generatif tumbuh dari tunas yang mampat dengan empat lingkaran daun yang termodifikasi menjadi kelopak sepal yang pada umumnya berwarna hijau, mahkota petal yang pada umumnya berwarna hijau, mahkota petal yang pada umumnya berwarna cerah, benang sari stamen, dan putik karpel. Pada bunga kastuba Euphorbia pulcherrima dan bugenvil Bougainvillea spectabilis, terdapat daun pelindung braktea yang besar dan berwarna lebih cerah daripada bunganya sendiri yang berukuran kecil. Siklus Hidup Angiospermae Tumbuhan berbunga yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi sporofit 2n yang dominan. Seperti pada Gymnospermae, generasi gametofit pada Angiospermae juga mengalami reduksi. Angiospermae bersifat heterospora. Bunga sporofit akan menghasilkan megaspora dan mikrospora. Siklus hidup Angiospermae adalah sebagai berikut. Bunga pada sporofit 2n memiliki kepala sari yang didalamnya terdapat sel induk mikrospora 2n.Sel induk mikrospora 2n mengalami pembelahan secara meiosis menghasilkan mikrospora yang haploid nmikrospora n mengalami pembelahan mitosis menghasilkan gametofit jantan berupa butir serbuk sari yang haploidn. Pada bakal biji, terdapat sel induk megaspora 2n. Sel induk megaspora membelah secara meiosis menghasilkan empat sel megaspora n. Namun, hanya satu sel megaspora yang hidup, sedangkan tiga lainnya mengalami degenerasi mati.Megaspora yang hidup akan membentuk gametofit betina sel kandung lembaga atau sel kantong embrio. Inti kandung lembaga membelah atau sel katong embrio. Inti kandung lembaga membelah secara mitosis tiga kali berturut-turut, Pembelahan inti tersebut tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma; disebut kariokinesis. Dari kariokinesis dihasilkan o inti nukleus yang akan tumbuh menjadi satu ovum n dua sinergid n, tiga antipoda n, dan dua inti polar yang bersatu di sebut inti kandung lembaga sekunder 2n.Apabila terjadi penyerbukan, serbuk sari n akan berkecambah membentuk buluh tabung serbuk sari yang intinya akan mengalami kariokinesis dan menghasilkan dua inti, yaitu satu inti vegetatif n dan satu inti generatif n. Inti generatif n membelah lagi secara kariokinesis sehingga menghasilkan dua inti, yaitu satu inti sperma I n dan satu inti sperma II n. Setelah buluh serbuk sari sampai di mikrofil, inti vegetatif mengalami degenerasi. Inti sperma I n membuahi ovum n dan menghasilkan zigot 2n. Inti sperma II n membuahi inti kandung lembaga sekunder 2n dan menghasilkan endosperma 3n. Pembuahan fertilisasi pada Angiospermae di sebut Pembuahan 2n akan tumbuh menjadi embrio 2n. endosperma 3n berfungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio. Struktur yang meliputi embriuo, endosperma, dan selaput biji disebut biji. Ketika bakal biji tumbuh menjadi biji, ovarium akan berkembang menjadi buah yang melindungi biji dan membantu pemencarannya. Bila biji jatuh di tempat yang cocok, biji akan tumbuh menjadi tumbuhan sporofit baru. Klasifikasi Angiospermae Divisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, yaitu Dicotyledoneae Magnoliopsida dan Monocotyledoneae Liliopsida. DICOTYLEDONEAE MAGNOLIOPSIDA Dicotyledoneae tumbuhan dikotil memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai berikut. keping biji terbelah vaskuler pembuluh angkut pada batang bertipe kolateral terbuka antara xilem dengan floem terdapat kambium dan tersusun melingkar dengan kedudukan xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luarnya. Sementara berkas vaskuler pada akar bertipe radial letak xilem dan floem bergantian menurut jari-jari lingkaran.Batang dan akar memiliki kambium sehingga terjadi pertumbuhan sekunder dan dapat tumbuh bercabang-cabang dengan ruas batang yang tidak tunggang yang memiliki pelindung ujung akar koleoriza dan pelindung ujung batang koleoptil. Berdaun tunggal atau majemuk, dengan urat daun menyirip atau menjari, dan umumnya tidak berpelepahBagian bunga kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari berjumlah empat, lima, atau kelipatan. Contoh famili dalam suatu ordo pada kelas Dicotyledoneae Magnoliopsida serta contoh tumbuhannya adalah sebagai berikut. Ordo Casuarinales Famili Casuarinaceae Casuarinaceae berbentuk pohon, berumah satu atau dua, serta memiliki ranting jarum yang hijau dengan sendi antarruas yang beralur. Daun Casuarinaceae tereduksi kecil, bunga dalam bulir berbentuk kerucut, dan buah bongkol berbentuk kerucut. Terdapat sekitar 70 spesies Casuarinaceae. Contohnya, Casuarina equisetifolia cemara laut, banyak tumbuh di pantai berpasir dan Casuarina junghuhniana cemara gunung. Ordo Capparales Famili Capparaceae Capparaceae berbentuk perdu, pohon, atau liana berkatu. Daunnya tunggal atau majemuk menjari, dan berukuran kecil. Buah berbentuk kapsul memanjang disebut buah buni. contohnya, Gynandropsis speciosa dan Capparis spinosa. Ordo Malvales Famili Malvaceae Malvaceae berbentuk perdu atau pohon. Daunnya tunggal dan menjari atau berurat daun menjari di bagian pangkal. Bunganya memiliki lima daun kelopak dan lima daun makhota, berkelamin dua, benang sari banyak, tangkai sari bersatu, dan tangkai putik berada di atasnya. Contohnya, kembang sepatu Hibiscus rosa-sinensis, kapas Gossypium sp. dan Abutilon sp. Ordo Myrtales Famili Myrtaceae Myrtaceae berbentuk pohon atau perdu. daunnya tampak selalu hijau dan beraroma jika diremas. Contohnya, Eucalyptus dan Eugenia caryophyllus cengkih. Ordo Fabales Famili Leguminosae Fabaceae Leguminosae berbentuk perdu atau pohon dan ada pula yang memanjat. Leguminosae memiliki daun buah memanjang yang akan berkembang menjadi polong legum. Sebagian besar Leguminosae memiliki bintil-bintil pada akar yang merupakan bentuk simbiosis dengan bakteri penambat nitrogen Rhizobium sp. Leguminosae terdiri atas tiga subfamili, yaitu Mimosoideae, Caesalpinioidea, dan Papilionoideae Faboideae. Contoh Mimosoideae, yaitu Mimosa pudica putri malu dan Leucaena leucocephala petai cina. Contoh Caesalpineae, yaitu Caesalpinia pulcherrima bunga merak dan Delonix regia flamboyan. Contoh Papilionoideae berbunga bentuk kupu-kupu, yaitu Arachis hypogaea kacang tanah dan Crotalaria juncea orok-orok. Ordo Gentinales Famili Apocynaceae Apocynaceae berbentuk pohon, perdu, atau liana berkayu. Batangnya bergetah putih. Pada umumnya, Apocynaceae memiliki bunga dengan warna mencolok, berukuran besar, dan berbau harum. Contohnya, Catharanthus roseus tapak dara dan Allamanda cathartica alamanda. 2. Famili Compositae Asteraceae Compositae berbentuk perdu atau pohon. Bunganya memiliki bonggol berbentuk tabung. Contohnya, Lactuca sativa selada dan Chrysanthemum. Ordo Piperales Famili Piperaceae Piperaceae berbentuk perdu atau semak dan ada yang memanjat dengan kar lekat. Daunnya memiliki bau aromatik atau rasa pedas. Contohnya, Piper betle sirih dan Piper ningrum lada. Ordo Rosales Famili Rosaceae Rosaceae merupakan kelompok mawar, berbentuk semak, tetapi ada pula yang memanjat, berkayu, berduri tempel, atau tidak berduri. contohnya, Rosa hybrida mawar dan Malus sylvestris apel. Ordo Solanales Famili Solanaceae Solanaceae merupakan kelompok terong-terongan. berbentuk perdu atau semak basah. Bunganya berbentuk terompet. Contohnya, Datura metel kecubung dan Solanum lycopersicum tomat. Ordo Magnoliliales Famili Magnoliaceae Magnoliaceae berbentuk pohon atau perdu. Daunnya tunggal dan pada saat rontok meninggalkan bekas berbentuk cincin pada ranting. Kelopak dan mahkota tidak selalu dapat dibedakan dengan jelas. contohnya, Michelia champaca cempaka atau kantil. Ordo Caryophyllales Famili Nyctaginaceae Nyctaginaceae berbentuk pohon, perdu, atau memanjat; berdaun tunggal; serta ada yang memiliki daun pelindung berwarna hijau atau berwarna lain. contohnya, Bougainvillea spectabilis dan Mirabilis jalapa bunga pukul empat. Ordo Nymphaeales Famili Nymphaeaceae Nymphaeaceae merupakan tumbuhan air atau rawa. Daun tenggelam atau mengapung. Contohnya, Nymphaea nouchali teratai kecil dan Nelumbium nelumbo teratai besar. Ordo Sapindales Famili Rutaceae Rutaceae berbentuk pohon atau perdu. Daunnya memiliki kelenjar minyak. Contohnya, Citrus maxima jeruk bali dan Murraya paniculata kemuning. MONOCOTYLEDONEAE LILIOPSIDA Monocotyledoneae tumbuhan monokotil memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai berikut. Keping biji tunggal atau satuBerkas vaskuler pembuluh angkut pada batang bertipe kolateral tertutup antara xilem dengan floem tidak terdapat kambium. Letak xilem dan floem tersebar atau tidak umumnya, batang dan akar tidak memiliki kambium sehingga tidak terjadi pertumbuhan sekunder dan tidak tumbuh membesar. Namun, ada pula tumbuhan monokotil yang berkambium, misalnya sisal Agave sisalana.Pada umumnya, batang tidak bercabang, memiliki rambut-rambut halus, dan ruas-ruas pada batang tampak akar dilindungi oleh koleoriza dan ujung batang dilindungi oleh umumnya, berdaun tunggal, kecuali pada kelompok palem. Urat daun sejajar atau melengkung dan berpelepah bunga kelopak bunga, mahkota bunga, dan benang sari berjumlah tiga atau kelipatan tiga. Contoh famili dalam suatu ordo pada kelas Monocotyledoneae Liliopsida serta contoh tumbuhannya adalah sebagai berikut. Ordo Liliales Famili Liliaceae Liliaceae merupakan semak basah; ada yang memanjat; memiliki akar rimpang, atau umbi lapis. Contohnya, Lilium regale bunga lili dan bunga tulip. Ordo Asparagales Famili Amaryllidaceae Amaryllidaceae merupakan semak basah menahun. Amaryllidaceae memiliki umbi, umbi lapis, atau akar rimpang. Contohnya, Polianthes tuberosa bunga sedap malam dan Zephyranthes rosea kembang cokelat. 2. Famili Orchidaceae Orchidaceae merupakan kelompok anggrek yang merupakan tumbuhan semak menahun. Sebagian Orchidaceae hidup epifit, memiliki akar rimpang, dan memiliki daun berdaging. Contohnya, Vanda tricolor dan Spathoglottis plicata anggrek tanah. Ordo Arecales Famili Palmae Arecaceae Palmae berbentuk pohon atau memanjat. Pada batang terdapat berkas daun berbentuk cincin. Daun Palmae menyirip atau berbentuk kipas, dengan pangkal pelepah daun yang melebar. Contohnya, Metroxylon sagu sagu dan Cocos nucifera kelapa. Ordo poales Familia Gramineae Poaceae Gramineae merupakan kelompok rumput-rumputan. Gramineae memiliki batang silindris, agak pipih, persegi, dan berongga; berdaun tunggal dan berpelepah; dan bunga tersusun dalam bulir; berbiji satu; dan batang berbuku-buku. Contohnya, Imperata cylindrica alang-alang dan Oryza sativa padi. 2. Famili Bromeliaceae Bromeliaceae termasuk kelompok nanas-nanasan yang berbentuk semak basah. Contohnya, Ananas comosus nanas. Ordo Zingiberales Famili Musaceae Musaceae merupakan kelompok pisang-pisangan. Musaceae memiliki bentuk, semak atau pohon, berbatang semu yang terdiri atas pelepah daun tulang daun menyirip dan bunga membentuk karangan. Contohnya, Musa paradisiaca pisang. 2. Famili Zingiberaceae Zingiberaceae merupakan kelompok jahe-jahean. Zingiberaceae berbentuk semak basah menahun dan memiliki batang tegak dengan daun berpelepah yang memeluk batang. Contohnya, Zingiber officinale jahe dan Alpinia galanga lengkuas. Ordo Caryophyllales Famili Cactaceae Cactaceae merupakan kelompok kaktus. Cactaceae memiliki batang yang menyimpan air sukulen. Daunya kecil dan berbentuk sisik rambut atau duri tempel. Contohnya, Opuntia elatior buahnya dapat dimakan. Ordo Pandanales Famili Pandanaceae Pandanaceae berbentuk pohon, perdu, atau semak. Daun Pandanaceae terkumpul rapat dan bertulang daun sejajar. Daun yang rontok meninggalkan bekas berbentuk cincin pada batangnya. Contohnya, Pandanus tectorius pandan. Klasifikasi Angiospermae sistem terbaru, yaitu sistem APG III angiosperm Phylogeny Group III tahun 2009, mengelompokkan angiospermae berdasarkan filogenetik hubungan kekerabatan evolusioner. Angiospermae dikelompokkan menjadi beberapa klad clade. Klad adalah suatu kelompok taksonomi yang anggotanya merupakan tumbuhan-tumbuhan denga leluhur yang sama. Sistem klasifikasi ini telah memindahkan beberapa tumbuhan anggota kelompok monokotil ke dalam kelompok tumbuhan dikotil, misalnya Hydatellaceae dari kelompok Poales, sekarang dianggap lebih dekat kekerabatannya dengan Nymphaeales. Peranan Angiospermae Tumbuhan Angiospermae dapat dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan manusia, antara lain sebagai bahan pokok padi, jagung, ubu jalar, dan singkong, bahan sayuran bayam, katuk, labu siam, dan kacang panjang, dan bahan obat-obatan kina, jahe, kunyit, sambiloto, dan adas. Namun, demikian ada pula tumbuhan Angiospermae yang merugikan, misalnya rumput yang tumbuh liar dapat menganggu pertumbuhan tanaman budidaya pertanian.