Berikutini adalah wadah-wadah budidaya ikan konsumsi yang sering digunakan kecuali - 25314870 didaniarahmat didaniarahmat 05.11.2019 Seni Sekolah Menengah Pertama terjawab Berikut ini adalah wadah-wadah budidaya ikan konsumsi yang sering digunakan kecuali 1 Lihat jawaban Iklan Budi daya ikan hias adalah salah satu komoditas yang memiliki potensi kuat di Indonesia. Ikan hias adalah jenis ikan yang memiliki bentuk tubuh indah dan unik dengan aneka warna, yang umumnya dijual sebagai ornament hiasan dalam akuarium Tim Kemdikbud 2017, hlm. 80. Contoh ikan hias yang dibudidayakan antara lain ikan koi, neon tetra, koki, cupang, dan guppy, yellow tangs, blue tags, clownfish, dsb. Budi daya ikan telah banyak dilakukan di negeri ini. Beberapa alasan yang mendukung budi daya ikan hias di Indonesia meliputi beberapa poin di bawah ini. Indonesia memiliki beraneka ragam ikan hias yang tersebar di wilayah perairannya, baik di air tawar, laut, maupun air tawar. Spesies ikan hias ada 400 spesies ikan air tawar, dan 650 spesies ikan air laut yang hidup di terumbu karang. 50 sisanya adalah ikan hias yang hidup di air payau. Bangsa Indonesia memiliki pangsa pasar ekspor ikan hias yang cukup besar. Berdasarkan data tahun 2009, ikan hias Indonesia baru menguasai 3,12% dari perdagangan ikan hias dunia. Sayangnya angka itu masih tertinggal dari Singapura yang mencapai 16,08%. Namun hal itu juga menandakan bahwa masih banyak kesempatan bagi pendatang baru dalam komoditas ikan hias di Indonesia. Pangsa pasar ekspor ikan hias Indonesia meliputi Singapura, Cina, Hong Kong, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat USA, dan Eropa. Budi daya ikan hias mampu menghasilkan devisa negara yang cukup besar. Hal ini merupakan peluang bagi pengembangan budi daya ikan hias untuk turut memajukan perekonomian sendiri, masyarakat, dan negara. Pada artikel ini akan dibahas mengenai kegiatan prapoduksi seperti desain kontruksi dan persiapan wadah budi daya, serta tahap produksi yang meliputi pendederan, pembesaran dan panen budi daya ikan hias. Sebelum membahas bagaimana cara budi daya ikan hias, ada baiknya kita mengenal berbagai komoditas ikan hias yang sudah tersedia di Indonesia. Komoditas utama ikan hias di Indonesia adalah ikan air tawar dan air laut. Berikut adalah berbagai ikan hias yang dapat dibudidayakan untuk tujuan penjualan domestik maupun internasional ekspor. Komoditas Ikan Hias Air Tawar Menurut catatan Kementerian Kelautan dan Perikanan, saat ini terdapat lebih kurang dari spesies ikan hias air tawar yang diperdagangkan secara global. Dari jumlah itu, Indonesia memiliki 400 spesies, namun hanya 90 spesies yang dibudidayakan secara luas oleh masyarakat. Ikan hias air tawar mempunyai beberapa kelebihan, terutama dari kemudahan budi dayanya. Banyak jenis ikan hias air tawar dapat dibudidayakan dengan teknologi dan fasilitas yang sederhana sehingga dapat diusahakan dalam skala rumah tangga mikro kecil sampai besar sekalipun. Beberapa jenis ikan hias air tawar asal Indonesia yang menjadi primadona pasar, adalah ikan arwana, cupang, selain itu Indonesia juga mampu mendomestikasi ikan impor seperti koki, koi, discus dan guppy. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa jenis ikan hias air tawar bernilai ekonomi tinggi yang paling banyak dicari dan berpotensi untuk dibudidayakan. Ikan Koi Cyprinus Carpio L Ikan Koi pertama kali dikembangkan di Jepang, yang merupakan hasil pengembangan dari ikan mas. Koi adalah ikan hias air tawar untuk dipelihara di kolam, bukan akuarium. Hal itu karena Ikan koi memerlukan ruang gerak yang luas, namun tetap relatif mudah untuk dikembangbiakkan. Daya tarik utama dari ikan koi adalah tubuhnya yang memiliki beragam warna yang menarik dan indah. Cupang Betta sp. Ikan Cupang merupakan salah satu jenis ikan air tawar endemik Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya. Habitat asli ikan cupang adalah rawa-rawa di daerah tropis. Ikan cupang sanggup hidup dalam volume air yang sedikit dan oksigen yang minim. Cupang dapat disimpan dalam stoples terbuka yang tidak beraerasi. Cupang dipelihara sebagai ikan hias karena warna sisik dan siripnya yang berkilauan. Selain itu, sebagian ikan cupang juga dipelihara untuk menjadi ikan aduan karena sifatnya yang agresif. Cupang bisa merobek-robek sesamanya dalam pertempuran yang berlangsung berjam-jam lamanya. Ikan cupang sangat mudah dibudidayakan dalam berbagai skala usaha. Budidaya ikan cupang relatif mudah karena tidak memerlukan tempat yang luas dalam proses pemijahannya. Ikan ini berkembang biak dengan cara bertelur dan telurnya menempel pada substrat seperti akar tanaman,daun-daun dan serabut tali rapia. Berdasarkan bentuk siripnya, cupang dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut. Ikan Cupang Halfmoon bulan setengah, Cupang jenis ini memiliki sirip dan ekor yang lebar serta simetris menyerupai bentuk bulan setengah. Jenis cupang halfmoon pertama kali dibudidayakan di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada tahun 1982. Cupang Crowntail ekor mahkota Ikan cupang jenis ini mempunyai sirip dan ekor yang menyerupai sisir sehingga dinamakan serit. Plakat halfmoon Bentuk badan ikan cupang plakat halfmoon hampir mirip dengan cupang laga. Namun jenis plakat halfmoon mempunyai ekor dan sirip yang lebih unik dan indah. Ikan Arwana Scleropages sp. Ikan Arwana adalah salah satu jenis ikan endemik di Indonesia yang banyak ditemukan di perairan air tawar Kalimantan dan Papua. Dahulu kala, ikan arwana hanya bisa didapat dari perburuan di alam bebas, namun kini sudah bisa dibudidayakan di kolam-kolam. Arwana merupakan salah satu ikan hias air tawar yang bernilai ekonomi tinggi. Harga per ekornya untuk ukuran kecil dengan jenis-jenis tertentu dapat mencapai jutaan rupiah. Sentra produksi ikan arwana di Indonesia banyak terdapat di Kalimantan dan Sumatera. Ikan Mas Koki Carrasius Auratus Ikan mas koki masih satu keluarga dengan ikan mas. Mas koki pertama kali dikenal sebagai ikan hias di Cina, namun yang memopulerkan ikan koki ke seluruh dunia adalah bangsa Jepang. Dari negeri Jepang, ikan mas koki bentuk dan warnanya dikembangkan menjadi semakin variatif. Mas koki sudah lama dibudidayakan secara luas di Indonesia. Sentra produksi koki terbesar ada di Tulung Agung, Jawa Timur yang mampu memproduksi lebih dari 55 juta ekor ikan mas koki setiap tahunnya. Meskipun harga per ekornya relatif murah, ikan ini mudah dibudidayakan secara massal. Ikan Guppy Poecilia Reticulate Ikan Guppy berasal dari wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Guppy sangat mudah beradaptasi sehingga cepat meluas penyebarannya serta mudah dibudidayakan. Saat ini, guppy dapat ditemukan di berbagai perairan air tawar di Indonesia. Ikan guppy bereproduksi secara internal dan melahirkan anak yang langsung berenang dengan baik. Dalam satu kali perkawinan, guppy dapat menghasilkan 3 kali kelahiran dalam waktu tiga minggu, di mana satu ekor indukan betina dapat menghasilkan kurang lebih 60 burayak anakan ikan. Louhan Kelompok Chiclid Louhan Flowerhorn cichlid tidak ditemukan di alam bebas karena ikan ini merupakan hasil persilangan dari berbagai jenis ikan Cichlid. Ikan louhan pertama kali dikembangkan di Malaysia, kemudian berhasil memikat banyak orang karena warna sisik dan benjolan unik di kepalanya. Selain di Malaysia, ikan Louhan juga banyak dikembangkan di Taiwan, kemudian menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia. Louhan mempunyai sifat agresif dan jika dilepas ke perairan umum dapat menjadi predator jenis ikan lainnya. Discus Symphysodon Discus Discus berasal dari perairan Amazon, disebut discus karena bentuknya seperti piringan disk dengan warna-warni yang atraktif. Sifat ikan ini sangat tenang dan gerakannya lambat sehingga disebut raja akuarium. Ukuran yang paling besar bisa mencapai diameter 15 cm. Ikan Discus cocok dikembangbiakkan di wilayah iklim tropis dengan suhu air 25-30o C, pH 6-6,5 dan kesadahan 3-5 dH. Pemeliharaan ikan discus dalam akuarium perlu ketelatenan dan ketelitian lebih karena mudah stress jika kualitas air akuarium berubah. Komoditas Ikan Hias Laut Secara global perdagangan komoditas ikan hias air tawar jauh lebih besar dari ikan hias air laut, yakni mencapai 85%. Hal ini terjadi karena ikan hias air tawar dapat dibudidayakan dengan mudah dan murah. Sedangkan ikan hias air laut hanya berasal dari hasil tangkapan, serta masih terbatas untuk dibudidayakan karena peralatannya yang lebih mahal. Ikan hias yang layak ekspor biasanya diseleksi berdasarkan enam kriteria, yakni ukuran, jenis ikan, keseragaman, keunikan bentuk dan warna, bebas penyakit dan memiliki daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan. Jenis-jenis ikan hias laut yang di ekspor biasanya memiliki warna-warna mencolok yang di antaranya adalah sebagai berikut. Ikan Blue Tangs Blue Tang atau lebih dikenal dengan nama Lettersix atau Dori di Indonesia adalah ikan hias yang indah untuk akuarium air laut. Lettersix membutuhkan banyak ruang untuk berenang. Ikan ini juga merupakan ikan karang yang mendiami laut dengan kedalaman hingga 40 meter. Ikan Blue Tangs lebih menyukai arus deras pada daerah terumbu ke arah laut. Spesies ini harus pelihara dalam akuarium yang memiliki cukup banyak batu karang dan volume air yang banyak. Ikan Yellow Tangs Yellow Tangs adalah jenis ikan herbivora yang berasal dari Hawaii, Amerika Serikat. Yellow Tangs populer untuk dipelihara di akuarium. Ikan yellow tangs merupakan ikan yang cukup tangguh dan tidak mudah terjangkit penyakit seperti white spot. Ikan yang terbilang berukuran kecil ini memerlukan ruang gerak yang luas karena dapat berenang puluhan kilometer setiap harinya untuk mencari makan. Clownfish Ikan Badut Ikan badut atau clownfish adalah salah satu jenis ikan hias yang banyak dicari. Clownfish hidup pada daerah perairan tropis dangkal dan bersimbiosis dengan anemon sebagai habitatnya. Ikan badut tergolong jenis ikan omnivore, memakan larva crustacea, parasit pada anemon dan alga. Clowinfish dikenal agresif dalam menjaga teritorinya. Butterfly Fish Ikan Kupu-Kupu Butterfly fish atau ikan kupu-kupu adalah kelompok ikan laut tropis dengan warna mencolok yang indah. Ikan ini kebanyakan ditemukan di daerah terumbu karang perairan Atlantik, Hindia dan Samudra Pasifik. Terdapat sekitar 120 spesies yang tersebar di 10 negara. Butterfly fish sebagian besar berukuran berkisar antara 12 hingga 22 cm. Spesies terbesar berasal dari butterfly fish berlapis dan butterfly fish pelana yang dapat tumbuh hingga 30 cm. Ikan ini memiliki pola warna yang mirip dengan sayap kupu-kupu, bentuk tubuhnya lateral sempit dan sering terlihat di habitatnya, yakni terumbu karang. Butterfly fish memiliki sirip menyambung dengan sirip ekor yang membulat. Sarana dan Peralatan Budidaya Ikan Hias Pertama, alat dan bahan untuk budidaya ikan hias meliputi bahan seperti benih, air, pakan, obat-obatan, dan alat penggaris, serokan lamit/jaring, alat sortir, timbangan. Setelah itu budi daya ikan hias juga memerlukan sarana penyokong yakni wadah untuk ditinggali oleh ikan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah pemaparan dari masing-masing sarana dan peralatan budi daya ikan hias. Bahan Budi Daya Ikan Hias Bahan yang dibutuhkan dalam budi daya ikan hias meliputi benih ikan, air, pakan, obat-batan. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing bahan budi daya ikan. Benih Benih adalah anakan ikan dari mulai menetas sampai ukuran tertentu ikan yang akan digunakan untuk kegiatan usaha budi daya. Artinya, kita akan memulai pemeliharaan ikan dari ukuran benih hingga menjadi cukup dewasa untuk dijual. Air Air memiliki peranan penting dalam kegiatan budi daya ikan hias. Hal tersebut karena air sebagai media budi daya harus mempunyai persyaratan tertentu agar ikan dapat tumbuh dengan baik. Pengelolaan kualitas air merupakan cara pengendalian kondisi lingkungan air di dalam kolam budi daya sehingga dapat memenuhi persyaratan hidup ikan dari benih hingga menjadi ikan dewasa. Kualitas air dapat diukur dari pH, suhu, salinitas, dan kecerahan. Kisaran pH 6-8, suhu 25- 32o C, salinitas 0-5 ppt air tawar, 6-29 ppt air payau dan 30-35 ppt air laut, kecerahan terlihat dari jumlah cahaya matahari yang dapat menembus badan air. Pakan Pakan merupakan sumber energi dan nutrisi untuk pertumbuhan ikan. Terdapat dua pilihan pakan, yakni pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami adalah organisme yang berasal dari alam. Pakan alami yang digunakan untuk pakan ikan hias dan benih yaitu plankton, yakni organisme yang hidup melayang-layang dalam perairan. Berbagai pakan alami akan tumbuh dengan baik jika kondisi air subur sehingga diperlukan proses pemupukan atau penambahan prebiotik pada air di dalam wadah budi daya. Pakan buatan adalah pakan yang diolah dengan formulasi tertentu agar sesuai dengan kebutuhan setiap jenis ikan. Pakan buatan berbentuk pellet, pasta maupun lembaran yang dibentuk berdasarkan kebutuhannya, ada yang berbentuk crumble, glanura, lembaran/flake. Obat-obatan Pada proses pemeliharaan ikan hias, terdapat kemungkinan munculnya penyakit ikan. Hal itu dapat dihindari dengan mengendalikan kualitas air agar tetap subur dan bersih. Namun jika penyakit tidak terhindarkan, jenis obat-obatan yang sering digunakan yaitu methilen blue mencegah jamur, kalium permanganat mencegah jamur, Malasit green mencegah parasit golongan protozoa. Alat Budi Daya Ikan Hias Peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya ikan hias adalah penggaris untuk mengukur ikan dan wadah, serokan lamit/jaring untuk menangkap ikan, alat sortir jika diperlukan tindakan memisahkan ikan yang tumbuh kecil dan besar, serta timbangan untuk menimbang ikan dalam rangka proses evaluasi budi daya. Wadah Budi Daya Ikan Hias Wadah budi daya merupakan tempat untuk memelihara ikan. Faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan wadah adalah menentukan pemilihan wadah budi daya yang tepat untuk jenis ikan yang sesuai. Terdapat bermacam wadah budi daya ikan hias, yakni sebagai berikut. Kolam Kolam yang sering digunakan sebagai wadah budi daya ikan hias adalah kolam tembok dan kolam terpal yang memiliki saluran inlet air masuk dan saluran outlate air keluar. Jenis ikan hias yang sering dipelihara di kolam meliputi koi, Arwana, dan aligator. Bak Bak yang umumnya digunakan dalam budi daya ikan hias terbuat dari fiber. Wadah bak digunakan untuk pemeliharaan ikan pada lahan yang sempit dan praktis. Ikan hias yang dipelihara pada bak fiber biasanya adalah ikan hias ukuran apa saja, tetapi dalam jumlah banyak. Akuarium Akuarium adalah salah satu wadah budi daya yang digunakan untuk pemeliharaan sekaligus menjadi ajang kreativitas bagi para pecinta ikan hias. Wadah berupa akuarium merupakan wadah yang paling fleksibel untuk melakukan proses budi daya dan pemeliharaan, karena mudah ditempatkan di mana saja, termasuk di dalam rumah. Selain itu, dengan menggunakan wadah akuarium kita dapat memanipulasi lingkungan akuarium sesuai dengan habitat asli ikan. Saat ini pemeliharaan ikan hias laut dalam wadah akuarium sangat disukai banyak orang, karena kita dapat membarenginya dengan pembangunan aquascape yang menyerupai panorama bawah laut yang sangat menarik. Wadah ini menggunakan kaca yang memiliki ketebalan antara 3 mm -16 mm. Penggunaan akuarium harus dilengkapi dengan sistem aerasi, yaitu proses pengaliran udara/ oksigen ke dalam akuarium. Terdapat beberapa jenis akuarium yang sudah dilengkapi dengan filter. Proses pemasangan filter ke dalam wadah budi daya bertujuan untuk menyaring sisa-sisa pakan dan hasil metabolisme ikan agar air tetap jernih. Akuarium yang tidak dilengkapi filter, harus dilakukan proses penyiponan penyedotan setiap hari agar kualitas air tetap terjaga dalam kondisi baik. Persiapan Wadah Budi Daya Ikan Hias Apapun jenis wadah yang akan digunakan, terdapat beberapa tahap persiapan yang harus dilakukan agar wadah siap untuk dijadikan sarana budi daya ikan hias. Berikut adalah pemaparan persiapan wadah budi daya ikan hias. Pencucian Wadah Wadah yang akan kita gunakan haruslah dicuci bersih dengan tujuan untuk menghilangkan dari jamur dan kotoran yang menempel pada wadah budi daya. Pencucian kolam tembok atau bak sebaiknya dengan cara menyikat, lebih baik tanpa menggunakan sabun ataupun detergen kalau pun dipakai maka harus dalam jumlah yang sedikit dan dibilas dengan tuntas tanpa meninggalkan residu. Pencucian akuarium dilakukan dengan menggunakan spons ataupun kain, minimalkan penggunaan sabun/detergen. Pengeringan Wadah Proses pengeringan dilakukan dengan penjemuran di bawah sinar matahari. Hal ini dilakukan agar kita dapat memastikan bahwa tidak ada sisa cairan deterjen yang tersisa. Pengisian Air Proses pengisian air dilakukan 2-3 hari sebelum penebaran ikan. Hal ini bertujuan agar dalam wadah budi daya sudah tumbuh plankton yang bisa digunakan sebagai pakan alami. Instalasi Aerasi Instalasi aerasi atau alat penghasil gelembung udara diperlukan untuk menggerakkan air di dalam akuarium agar meningkatkan kadar oksigen dalam air sehingga menghasilkan oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh ikan. Hal ini berbeda dengan ikan di sungai, di danau atau di laut yang mana airnya selalu bergerak sehingga kandungan oksigennya berlimpah. Namun, di dalam akuarium kandungan oksigennya terbatas karena jumlah ikan dan makhluk hidup tumbuhan dan makhluk laut lainnya jumlahnya juga terbatas. Kandungan oksigen yang stabil membuat ikan bisa hidup dan tidak stress. Ada bermacam ukuran aerator, untuk akuarium 20 L – 100 L cukup menggunakan aerator 1 lubang, kalau lebih besar dari itu sebaiknya menggunakan yang 2 lubang. Proses Budidaya Ikan Hias Proses budi daya ikan hias terdiri atas empat tahap, yakni pemberian pakan, pemeliharaan, pengendalian penyakit, dan pemanenan. Berikut adalah penjelasan dari setiap tahap proses budidaya ikan hias. Pemberian Pakan Benih ikan hias diberi pakan artemia bahkan cacing sutra/tubifex yang diberikan selama 3 kali sehari, dengan jumlah pakan 3-5 % dari berat total ikan. Pemberian pakan dilakukan pada pukul dan Pakan untuk benih yang berukuran kecil yaitu tubifek yang dicincang, kutu air ataupun jentik nyamuk, dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali setiap hari. Pakan alami dijadikan pilihan karena pakan alami memiliki keunggulan sebagai berikut Memiliki kandungan protein tinggi. Pakan alami diberikan pada ikan dalam kondisi hidup, pakan alami yang bergerak membuat perhatian ikan untuk memakannya. Pakan alami sesuai dengan bukaan mulut ikan, sehingga ikan tidak kesulitan saat memakannya. Pemeliharaan Proses pemeliharaan ikan hias air tawar dalam wadah budi daya akuarium, dengan cara penyiponan/penyadotan minimal dua kali setiap hari, pemberian pakan ikan, dan pengecekan kualitas air. Penggantian air minimal dua minggu sekali atau ketika air sudah mulai keruh. Pengendalian Hama Penyakit Untuk mengurangi tumbuhnya penyakit, harus dilakukan pengukuran kualitas air yang mencakup suhu, tingkat keasaman, dan kadar oksigen yang terlarut. Beberapa penyakit yang biasa muncul pada proses pemeliharaan ikan hias adalah sebagai berikut. Penyakit Bintik Putih Penyakit ini sering disebut dengan nama ”Ich” atau ”white spot”. Gejala klinis yang ditunjukkannya adalah adanya bintik putih baik pada kulit, sirip, mata dan insang, yang sering terjadi pada ikan ukuran kecil benih. Penanggulangan parasit dilakukan dengan cara pencegahan yaitu mempertahankan kualitas perairan dalam keadaan yang optimal antara lain cukup oksigen, mengurangi kepadatan serta mempertahankan suhu air. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara merendam ikan yang terinfeksi dalam suatu wadah pada larutan campuram formalin 25 ml/m3 air dan malachite green oxalat g/m3 air selama 24 jam. Penyakit Trichodiniasis Parasit ini banyak terjadi pada ikan ukuran benih terutama jika ikan berada dalam keadaan stres yang disebabkan antara lain oleh kepadatan tinggi, penanganan yang kurang sempurna, pemberian pakan yang kurang tepat mutu maupun jumlahnya, terutama pada keadaan temperatur rendah. Gejala klinis yang ditunjukkan penyakit ini adalah ikan yang terinfeksi biasanya menggosok-gosokkan badannya pada dasar atau dinding bak/kolam. Penanggulangan penyakit tersebut dapat dilakukan dengan cara pencegahan yaitu dengan penanganan yang sempurna, penerapan sanitasi wadah, air serta manajemen budi daya yang baik Pengobatan dapat dilakukan dengan cara perendaman dalam larutan formalin 25 ml/m3 air selama 24 jam, atau Acriflavin dengan dosis 3 mg/l air selama 15 sampai 30 menit yang dilakukan dalam bak atau wadah penampung. Penyakit Tetrahymena Penyakit yang disebabkan oleh Tetrahymena pyriformis dapat menginfeksi kulit dan sirip. Gejala klinisnya adalah ikan yang terinfeksi menggosok-gosokkan tubuhnya pada dasar atau dinding bak, serta mengibas-ngibaskan siripnya. Pengobatan dapat menggunakan Acriflavin 3 mg/l air dengan cara perendaman selama 15–30 menit. Penyakit Cacing Penyakit cacing maksudnya adalah terdapat cacing yang biasanya berada di insang maupun kulit ikan. Cacing jenis Dactylogyrus sp. dan Gyrodactylus spp., serta Quadriacanthus sp merupakan parasit yang banyak menyerang ikan budi daya, terutama yang ukuran kecil. Gejala klinisnya adalah frekuensi pernafasan/gerakan insang bertambah cepat, ikan berwarna lebih gelap dan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding bak dan lama-lama ikan menjadi kurus. Penanggulangan parasit ini dapat dengan cara mencegah terjadinya infeksi yaitu dengan mengurangi padat penebaran. Pengobatan juga dapat dilakukan dengan menggunakan Formalin 150 ml/m3 air, dengan cara perendaman dalam wadah penampung. Pemanenan Benih ikan hias akan terbentuk dan berwarna pada saat usia sekitar 2 bulan. Setelah memiliki warna yang cantik, ikan hias sudah dapat dipasarkan. Panen ikan dilakukan secara total atau pun parsial/sebagian. Panen total adalah panen yang dilakukan dengan cara menjual keseluruhan hasil budi daya tanpa sortasi, sedangkan panen parsial/sebagian berdasarkan ukuran, umur dan kelamin. Sementara itu, pada panen parsial dilakukan sortir, dengan cara dipilih sedikit demi sedikit dengan menggunakan sendok/centong sortir. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi dengan sore, karena suhu lingkungan lebih rendah dan stabil. Kegiatan panen diakhiri dengan pengepakan yang dilakukan secara terbuka ataupun tertutup. Pengepakan terbuka adalah pengemasan yang biasa dilakukan pada pengiriman jarak dekat. Ikan yang akan di pasarkan dimasukkan ke wadah terbuka, misalnya pada drum plastik. Sementara itu, pengepakan wadah tertutup adalah pengemasan yang dilakukan dengan memasukkan ikan ke dalam kantong yang berisi air sepertiga bagian diikuti pemberian gas oksigen dan diikat ujungnya menggunakan karet gelang. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Prakarya SMP/MTs Kelas IX. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.3 Skop Peralatan lain yang bisa kamu siapkan adalah skop. Berbeda dengan garpu, kegunaan skop yaitu untuk mencampur tahan dengan media lain agar tanah lebih gembur. Fungsinya tentu berbeda dengan cangkul. Skop bisa kamu pakai jika tanaman obat yang akan kamu tanam menggunakan wadah polybag maupun di lahan kebun yang luas. 4. Cangkul
30 Contoh Soal PG Prakarya Kelas 9 Semester 1 Beserta Jawaban Kurikulum 2013 SMP/MTS tentang Budi Daya Ikan Konsumsi - Halo selamat datang kembali di blog soal-soal sekolah, postingan soal pilihan ganda prakarya kelas ix semester ganjil K13 edisi revisi ini, berisikan materi yang diambil dari Bab 3, "Budi Daya Ikan Konsumsi", dengan pembahasan soal seperti komiditas dan budi daya pembesaran ikan konsumsi serta proses budi daya pembesaran ikan konsumsi. Materi soal prakarya bagian ini Bab 3, merupakan materi setelah siswa menyelesaikan 40 contoh soal UTS/PTS prakarya. Selain itu, bagi anda yang belum membaca postingan sebelum UTS/PTS, soal prakarya dari Bab 1, "Kerajinan bahan keras" sampai dengan Bab 2, "Prinsip kelistrikan dan sistem instlasi listrik", bisa membaca tulisannya, pada postingan mulai dari soal PG prakarya tentang kerajinan bahan keras total ada 60 butir soal, dan Untuk soal-soal essay/uraiannya, bisa anda baca mulai dari soal essay prakarya tentang kerajinan bahan keras ada 100 soal essay/uraian. Lanjut ke materi prakarya tentang budi daya ikan konsumsi.. Berikut di bawah ini, soal pg prakarya kelas 9 semester ganjil kurtilas edisi revisi dilengkapi kunci jawaban dengan pertanyaan dimulai dari nomor 1. 1. Warna air yang baik untuk budi daya perikanan adalah…. a. Putih b. Coklat c. Hijau d. Bening Jawaban d 2. Berikut ini adalah wadah-wadah budi daya ikan konsumsi yang sering di gunakan kecuali…. a. Keramba jaring apung b. Keramba jaring tancap c. Danau d. Bak semen Jawaban d 3. Berikut termasuk dalam perikanan kecuali…. a. Ikan b. Udang c. Katak d. Rumput laut Jawaban d 4. Berikut jenis ikan air tawar, kecuali ikan…. a. Nila b. Mas c. Patin d. Pari Jawaban d 5. Pemijahan dengan lebih dari satu pasang induk disebut pemijahan…. a. Massal b. Tunngal c. Poligami d. Alami Jawaban a 6. Berikut ini adalah ikan yang memiliki sifat parental care, kecuali…. a. Ikan nila b. Ikan patin c. Ikan gurame d. Ikan cupang Jawaban d 7. Kolam air deras baik untuk budi daya…. a. Ikan nila b. Ikan mas c. Ikan gurame d. Ikan lele Jawaban b 8. Tumbuhan yang tumbuh di sekitar pantai disebut…. a. Pohon bakau b. Pohon pantai c. Mangrove d. Pohon payau Jawaban b 9. Pemijahan buatan menggunakan bantuan…. a. Ph b. Suhu c. Lingkungan d. Hormon Jawaban d 10. Berikut ini adalah jenis-jenis wadah budi daya kecuali…. a. Kolam b. Danau c. Aquarium d. Keramba jaring apung Jawaban b 11. Kertas lakmus adalah alat untuk mengukur…. a. Suhu b. Disolves oksigen c. NH3 d. PH Jawaban d 12. Berikut ini parameter fisika yang biasa diukur dalam budi daya yaitu…. a. NH3 b. Ammonia c. Nitrit d. Volume air Jawaban d 13. Berapakah nilai Ph yang normal dalam perairan…. a. 0 b. 7 c. 10 d. 14 Jawaban b 14. Berikut adalah fungsi Termperatur dalam budi daya ikan, kecuali…. a. Kebiasaan hidup ikan b. Laju metabolism c. Mempengaruhi sistem imunitas d. Mempengaruhi kelarutan O2 dan CO2 Jawaban 15. Ikan yang memiliki alat bantu pernapasan adalah…. a. Ikan mas b. Ikan lele c. Ikan patin d. Ikan kakap Jawaban b Lanjut ke soal latihan nomor 16-30 ==> 30 Contoh Soal PG Prakarya Kelas 9 Semester 1 Beserta Jawaban Kurikulum 2013 SMP/MTS tentang Budi Daya Ikan Konsumsi~Bagian2
Question1. SURVEY. 60 seconds. Q. Pengertian Budidaya yang tepat dibawah ini adalah . answer choices. Kegiatan yang dilakukan untuk membudidayakan dalam suatu wadah untuk diambil manfaatnya. Kegiatan yang dilakukan untuk memelihara, membesarkan dan mengembangbiakkan dalam suatu wadah untuk diambil manfaatnya.Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Semua pasti sudah tidak asing dengan kata budidaya perikanan atau biasa disebut juga akuakultur. Pengertian budidaya perikanan sendiri merupakan suatu kegiatan yang memproduksi dan mengembangkan komoditas atau biota perairan yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dan dapat menuju ke pokok bahasan dibawah. Kita perlu tau dulu apa itu wadah budidaya dan apa itu sistem terbuka terlebih dahulu. Nah, wadah budidaya merupakan tempat atau sarana untuk memelihara dan mengembangkan suatu komoditas perairan seperti ikan, rumput laut, dan lainnya untuk di budidaya ini dibagi menjadi dua jenis yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Akan tetapi, pada kesempatan kali ini yang akan dibahas adalah sistem terbuka. Lalu, apa sih sistem terbuka itu? Sistem terbuka adalah budidaya yang dilakukan pada perairan umum, seperti danau, sungai, dan waduk. Sistem ini berhubungan dan pasti dipengaruhi oleh lingkungan disekitarnya. Interaksi komoditas yang di budidaya berinteraksi di lingkungan hamper seluruhnya tidak ada pembatas. Berikut macam-macam wadah budidaya perikanan pada sistem Karamba Jaring ApungKaramba Jaring Apung atau biasa dikenal dengan sebutan KJA merupakan salah satu wadah budidaya yang rangka nya berasal dari kayu atau bambu, jaring, serta pelampung. Jaring ini digunakan untuk mengapung yang kemudian jaring dipasangkan diatas kerangka kayu atau bambu, dibantu juga dengan bantuan pelampung. KJA ini biasa ditempatkan pada danau dan waduk. Menurut Rochdianto 2005 KJA terdapat di perairan yang kedalamannya lebih dari 2 meter. Komoditas ikan yang sering dibudidayakan adalah ikan mas, ikan tawes, serta ikan kerapu untuk perairan tawar. Pada metode KJA ini modal yang dibutuhkan cukup banyak. Ikan dapat dipanen dan disortir dengan mudah dengan menggunakan metode ini. Gambar Karamba Jaring Apung 2. Karamba TancapKaramba tancap ini tidak jauh berbeda dengan karamba jaring apung. Perbedannya dengan KJA yaitu pada karamba tancap ini jaring nya tidak mengapung, melainkan menancap dalam perairan. Jadi, karamba tancap adalah wadah budidaya yang memanfaatkan jaring berbentuk persegi yang dipasang pada kerangka bambu atau kayu, kemudian ditancapkan ke dasar perairan. Biasanya karamba tancap dilakukan di kedalaman yang tidak terlalu dalam sekitar 3-7 meter. Wadah budidaya jaring tancap ini biasanya terletak di waduk, danau, sungai yang tenang. Kisaran pasang surut air laut ini harus diperhatikan karena akan berpengaruh pada penempatan karamba tancap. Gambar Karamb Tancap 3. Rakit ApungRakit apung adalah wadah budidaya yang menggunakan kerangka bambu tanpa jaring. Secara umum, organisme yang akan di budidaya ditempatkan pada wadah, kemudian tali ris diikat di wadah tersebut, kemudian digantungkan pada rakit. Variasi ukuran rakit apung ini sekitar 3 x 3 meter. Bahan-bahan yang digunakan seperti kerangka, pelampung, tali ris, dan jangkar. Tali ris merupakan tali yang terbuat dari yang dapat di budidaya rakit apung ini adalah seperti kekerangan, rumput laut, serta adapun kerang mutiara. Pada sistem rakit apung yang digunakan rumput laut menggunakan sistem rakit yang terbuat dengan bambu, bambu ini juga memiliki fungsi yang sama juga sebagai pelampung. Gambar Metode Rakit Apung 4. Long LineYang akan dibahas terakhir ada metode long line yaitu salah satu metode budidaya yang tidak menggunakan jaring tetapi menggunakan tali panjang yang direntangkan. Long line ini dapat berfungsi sebagai tempat komoditas secara langsung maupun tidak langsung secara baik. Wadah budidaya ini paling digemari oleh masyarakat, karena alat dan bahan yang diperlukan cukup murah dan teknologi yang digunakan tidak rumit. Tali yang digunakan biasa berukuran 50-100 m. Kemudian diberi pelampung seperti drum plastic setiap 25 meter. Wadah budidaya long line ini biasa diterapkan di teluk. Tali yang digunakan pada metode long line hampir sama dengan tali yang digunakan pada sistem rakit apung yaitu menggunakan tali ris. Komoditas yang di budidaya metode ini adalah kerang darah, kerang hijau, dan rumput laut. Pada metode ini rumput laut diletakkan pada dasar perairan. Wadah budidaya menggunakan long line ini cukup sederhana dan biaya perawatan yang sangat sederhana juga. Gambar Long Line pada Budidaya Rumput Laut Nah, diatas mungkin sekian ulasan dan pembahasan tentang wadah budidaya perikanan pada sistem terbuka ini. Tentunya setiap wadah budidaya mempunyai kegunaan dan ciri khas yang tersendiri. Selain itu, banyak manfaat dan keuntungan yang didapatkan dari memproduksi atau mengembangkan suatu komoditas. Kemudian dengan masing-masing wadah budidaya pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Faktoryang harus diperhatikan dalam menentukan wadah adalah menentukan pemilihan wadah budi daya yang tepat untuk jenis ikan yang sesuai. Terdapat bermacam wadah budi daya ikan hias, yakni sebagai berikut. Kolam. Kolam yang sering digunakan sebagai wadah budi daya ikan hias adalah kolam tembok dan kolam terpal yang memiliki saluran inlet (air
Berdasarkan data Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, produksi lele 2017 mencapai 1,8 juta ton atau melesat 131,7% dari pencapaian tahun sebelumnya. Angka itu di atas target KKP 1,3 juta ton. Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan produksi lele nasional berada dalam tren kenaikan selama 6 tahun terakhir dengan rata-rata pertumbuhan 38% per of Contents Show 1. Persiapan Media Air-Persiapkan Kolam Lele-Penambahan Plankton2. Penebaran Benih-Pilihlah Benih Unggul-Pisahkan Lele Ukuran Besar & Kecil-Perhatikan Proses Penebaran Benih-Puasakan benih3. Masa Budidaya-PenyortiranTips TambahanTanya dan JawabApa saja wadah wadah budidaya ikan konsumsi yang sering digunakan?Apa saja nama wadah budidaya ikan?Apa saja jenis wadah budidaya yang digunakan?Bagaimana warna air yang baik untuk budidaya perikanan? Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun Produksi Ton 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Akhir-akhir ini, kebutuhan ikan lele meningkat, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan permintaan akan ikan lele tersebut. Kebutuhan tersebut akan terus meningkat dengan meningkatnya permintaan akan ikan lele ukuran konsumsi. Seperti yang diketahui ikan lele sering dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari masyarakat Indonesia, terutama sebagai lauk bersama nasi. Ikan lele sangat digemari oleh masyarakat, karena banyak mengandung protein sebagai pelengkap asupan gizi yang baik. Komposisi gizi ikan lele meliputi kandungan protein 17,7 %, lemak 4,8 %, mineral 1,2 %, dan air 76 % Astawan, 2008.Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto menggambarkan bahwa tren permintaan ikan konsumsi terus mengalami peningkatan, bahkan FAO mencatat pertumbuhan kebutuhan ikan dunia melebihi pertumbuhan populasi penduduk dunia. Oleh karenanya, ini menjadi peluang untuk mendorong peningkatan produksi lele nasional. Oleh karena itu untuk mencapai peluang itu, para pengusaha harus mulai memahami pentingnya teknik budidaya ikan yang baik dan budidaya ikan lele merupakan salah satu cara yang sangat penting di masa sekarang. Budidaya ikan lele saat ini sudah banyak sekali yang menggunakan metode terbaru dengan baik dan benar. Budidaya lele merupakan kegiatan pemeliharaan pembesaran ikan lele dari yang berukuran kecil benih sampai ukuran konsumsi. Apa saja keuntungan dalam melakukan budidaya lele?Dараt dibudidayakan dilahan dan sumber air уаng terbatas dеngа padat tebar tinggiTeknologi budidaya relatif mudah dikuasai оlеh masyarakat Pemasarannya relative mudah Modal usaha dibutuhkan relatif rendah Berdasarkan keuntungan tersebut, budidaya ikan lele tetap menjadi primadona dalam budidaya ikan air tawar. Ternak lele banyak dilakukan mulai dari kolam tanah, kolam terpal, kolam semen, kolam fiberglass, sedangkan teknologi budidaya juga berkembang pesat dari skala tradisional, semi intensif, intensif hingga sistem bioflok DJPB, 2013.Budidaya ikan lele adalah salah satu peluang bisnis menguntungkan yang dapat Anda manfaatkan. Tapi, bagaimana dengan pemula? Apakah bisa?.Cari tahu jawabannya dalam infoPerikanan berikut ini akan menuntun anda untuk memulai budidaya ikan lele. Saya membagi 11 langkah ini menjadi 3 bagian Persiapan Media AirPenebaran BenihMasa Budidaya-Persiapkan Kolam LeleHal pertama sebelum memulai bisnis budidaya atau ternak lele adalah menyediakan kolam. Kolam ini dapat berbentuk tanah, terpal maupun semen. Pastikan kolam yang Anda buat memiliki ukuran yang besar sehingga mengurangi risiko ikan lele mati karena kekurangan melakukan pengisian kolam, pastikan air yang diisi diberi cukup jarak sehingga ikan lele tidak kepanasan. Persiapan kolam yang dilakukan yaitu pertama mengisi kolam dengan air setinggi maks. 30 cm. Jika yang Anda gunakan adalah kolam dari bahan sintetis seperti terpal, serat atau semen pastikan Anda bersihkan terlebih dahulu menggunakan sabun setelah itu oles media kolam dengan irisan daun pepaya dan singkong agar bau dari media kolam hilang dan biarkan selama 2 proses pengisian kolam, Anda juga harus menunggu 5-7 hari. Setelah itu kolam dikuras kembalidan digosok sampai tidak berlendir. Biarkan mengering selama 2 hari. Lalu kolam diisi air setinggi 30 cm dan tambahkan antiseptic untuk kolam ikan sebanyak 1 botol dan biarkan selama 24 PlanktonSebelum menebar benih lele ke dalam kolam karena Anda harus menunggu proses pembentukan lumut dan fitoplankton yang dapat menetralkan air kolam agar tidak mudah keruh. Penumbuh plankton ditambahkan sebanyak 1 tutup botol dan biarkan selama 5 hari. Jika plankton sudah tumbuhyang ditandai warna air kehijau – hijauan, tambahkan air sampai mencapai 70 Penebaran Benih-Pilihlah Benih UnggulDalam pemilihan benih pun Anda tidak boleh asal. Anda harus memilih benih lele unggul yang lebih sulit terserang penyakit, sehat, dan lebih besar. Benih ikan lele yang unggul akan lebih gesit dan agresif saat pemberian makan, ukuran lele terlihat sama serta warna sedikit lebih Lele Ukuran Besar & KecilIkan lele merupakan jenis ikan kanibal atau suka memakan sesama jenis. Jadi untuk menghindari risiko kematian pada ikan lele, Anda dapat memisahkan ikan lele yang berukuran besar dengan ikan lele yang berukuran kecil. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir jika ikan lele saling memakan satu sama Proses Penebaran BenihSelain memilih benih ikan lele, sebelum benih ditebar harus dilakukan proses aklimatisasi yang mengacu SNI Cara aklimatisasi ini dilakukan dengan menenggelamkan sekaligus wadah/kantong plastik dengan keadaan miring secara hati-hati, perlahan dan bertahap selama 15 menit hingga 30 menit. Tujuan aklimatisasi ini adalah untuk memberi kesempatan benih ikan beradaptasi dengan lingkungan air kolam sedini mungkin lalu biarkan benih keluar dengan sendirinya dari wadah secara bertahap ke kolam budidaya. Kolam untuk benih juga dibuat terpisah. Kolam benih biasanya lebih dangkal daripada kolam ikan lele dewasa. hal ini bertujuan agar benih dapat dengan mudah menjangkau pakan dan pernafasan. Dalam penebaran benih, akan lebih baik jika Anda lakukan di pagi atau sore hari karena waktu tersebut ikan lele cenderung lebih benihPuasakan benih ikan lele selama 24 jam atau hingga benih lele terlihat lincah/sehat. Hal ini dilakukan untuk adaptasi lingkungan baru serta mengosongkan lambung, selama puasa tersebut benih ikan lele akan memakan Masa Budidaya-PenyortiranTujuan penyortiran mencapai produksi maksimal, mencegah kanibalisme, mengontrol perkembangan bobot ikan, menjaga agar perolehan pakan seimbang dan meyeragamkan ukuran PenyortiranTahap I pada saat lele berumur 15-20 hariTahap II pada saat lele berumur 30-35 hariTahap III pada saat lele berumur 60-65 hariIdealnya proses penyortiran dilakukan pada pagi hari. Sebelum penyortiran, ikan tidak boleh diberi pakan untuk meghindari stress yang menyebabkan ikan PenyortiranBuang sebagian air kolam, kemudian ikan dijaring dan dimasukkan ke bak sortirIkan yang di bak sortir dipindahkan ke kolam yang berbedaSementara ikan yang lolos dari bak sortir dikembalikan ke kolam pemeliharaan yang semula untuk dipelihara kembali hingga sesuai ukuran yang diharapkanSetelah penyortiran selesai, pemberian pakan dilakukan minimal 8 jam Kualitas KolamWarna air kolam yang baik bagi ikan lele adalah hijau karena lele dapat bertahan hidup di air berlumpur. Warna hijau berarti banyak lumut di sekitar kolam. Air pada kolam ikan lele akan berubah menjadi merah ketika sudah dewasa dan siap panen. Meski ikan lele tidak suka hidup di air jernih, Anda juga tidak boleh memasukkan sembarang air ke dalam kolam karena Anda tidak akan tahu, apakah air tersebut mengandung bakteri atau parasit yang bisa menyebabkan penyakit pada ikan Kedalaman KolamAir pada kolam akan berkurang karena proses penguapan sehingga Anda harus rutin menambahkan air kolam ke posisi normal. Tingkat kolam lele di bulan pertama adalah 20 cm, bulan kedua 40 cm, dan bulan ketiga 80 cm. Usahakan air kolam lele Anda tidak terlalu dangkal karena hanya akan membuat kondisi air dan membuat lele menjadi panas sehingga menyebabkan kematian pada juga bisa menambahkan tanaman air seperti eceng gondok atau talas ke dalam kolam. Dengan begitu, kolam akan menjadi teduh dan dapat menyerap racun dalam Pakan LeleCara Pemberian pakan benih awal umur 3-7 hari yaitu pakan benih direndam terlebih dahulu di dalam air. Setelah sedikit mengembang baru diberikan kepada ikan mencegah kembung. Dalam pemberian pakan harus menggunakan takaran yang tepat dan tidak berlebihan. Takaran pemberian pakan berkisar antara 3-5% berat tubuhnya/hari,. Jika setelah 10 menit pakan diberikan namun masih terlihat ada pakan yang berada di permukaan, maka harus segera diambil agar tidak mengendap dan menjadi kandungan proteinnya pakan dibagi menjadi tiga kelompok Pakan awal atau pakan benih protein tinggi 38 – 40 %Pakan masa pertumbuhan protein sedang 30 – 33 %Pakan akhir masa pertumbuhan protein rendah < 30%Anjuran Pakan Ikan Lele Berdasarkan Umurnya Tersaji Dalam Tabel 2 Berikut Tabel 2. Dosis pakan dengan asumsi benih 1000 ekor Masa Budidaya Jenis Pakan Jumlah PakanPagi Jumlah Pakan Sore Hari ke-1 tebar benih Tidak diberi pakan Tidak diberi pakan Hari ke-2 Tidak diberi pakan Tidak diberi pakan Hari ke-3- 5 Pakan Benih 75 gr 75 gr Hari ke-6 – 7 Pakan Benih 150 gr 150 gr Hari ke-8 – 9 Pakan Benih 200 gr 200 gr Hari ke-10 – 30 Pakan Ikan 300 gr – 400 gr 300 gr – 400 gr Hari ke-31 – 60 Pakan Ikan 600 gr – 900 gr 600 gr – 900 gr Hari ke-61 – 75 Pakan Ikan Akhir 900 gr – 1000 gr 900 gr – 1000 gr Catatan 150 gr = ½ gelas air mineral kemasan, perhitungan diatas tergantung kondisi ikanPagi = – = – Dinas Perikanan Kabupaten PamekasanTips TambahanPencegahan Hama & PenyakitCara Penanganan PenyakitKuras separuh air kolam, Tambahkan larutan garam dapur garam 3-4 genggam lalu larutkan dalam airIsi kembali air kolam maks. 30 cmTambahkan beberapa lembar daun pepaya yang sudah diremas ke dalam air kolamPerlakuan pada pakan tumbuk kunyit sebesar ibu jari, lalu diperas. Tambahkan 1 L air, kemudian dicampur dengan 1 kg pellet/pakan. Berikan pada ikan selama sakitTips Pencegahan Penyakit Pada IkanAmati perubahan tingkah laku ikan nafsu menurun, bergerombol, kurang lincah, menggantungSegera pisahkan jika terdapat lele yang terlukaSegera ambil sisa pakan jika dalam 10 menit pemberian pakan terdapat sisa pakan pada permukaanLengkapi kolam dengan saluran pembuangan yang baikProses PanenIkan lele biasanya sudah dapat dipanen setelah 3 bulan semenjak benih lele disebar. Proses panen ikan lele dapat dapat dilakukan dengan menyortir ikan yang layak dikonsumsi atau telah memiliki ukuran 4-7 ekor per kilogram atau sesuai dengan keinginan Produksi Sebelum Anda menebar benih baru, ada baiknya untuk membersihkan kolam untuk mengurangi kotoran atau sisa makanan ikan lele sebelumnya. Dengan membersihkan kolam, Anda juga dapat mengetahui apakah masih ada ikan lele yang tertinggal karena jika masih ada ikan di dalam kolam dan Anda telah menebar benih baru, maka benih lele baru akan habis di makan ikan lele yang siap panen dan Promosi Ikan LeleAnda dapat menjual dengan harga per kilogram ke warung-warung makanan. Jika kualitas lele Anda sudah baik, Anda akan menjadi pemasok ikan lele terhadap warung-warung makan tersebut. Anda juga dapat mempromosikan hasil budaya ikan lele kepada keluarga, saudara, tetangga dan teman Anda. Gunakan juga digital marketing agar usaha Anda semakin berkembang. Itulah beberapa tips yang dapat dilakukan sebelum memulai dan saat menjalankan bisnis budidaya ikan lele. Dengan melakukan semua tips di atas dan ketersediaan sumber daya yang cukup, bisnis ikan lele Anda akan lebih mudah berkembang dan membuat omzet bisnis Anda meningkat. Selain melakukan tips di atas, Anda juga tidak boleh melupakan untuk mencatat seluruh keuangan bisnis, mulai dari modal, biaya yang dikeluarkan serta penjualan Sumber Astawan, M. 2008. Sehat Dengan Hidangan Hewani. Penerbit Swadaya Depok. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya DJPB. 2015. Data Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar. Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik dan JawabTanya Adakah pakan tambahan yang bisa digunakan kalau mengandalkan pelet biaya pengeluaran tidak sesuai dengan hasilnyaJawab Dalam budidaya ikan lele harus memperhatikan kualitas dan kuantitas pakan yang akan diberikan pada ikan. Pemberian pakan harus tepat dalam menentukan jumlah pakan, ukuran pakan, jenis pakan, dan waktu pemberian pakan. Pemberian pakan tidak boleh berlebihan, karena akan mengakibatkan sisa pakan akan menjadi bahan beracun dan akan merusak kulitas air serta akan mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan pakan. Pakan pelet bisa juga dilakukan fermentasi atau diberikan probiotik. NO BERAT BADAN GRAM / EKOR PANJANG CM KONSUMSI PAKAN / HARI 1 3 – 4,5 3 – 5 7 % 2 4,5 – 7,5 5 – 7 6 % 3 7,5 – 12,5 7 – 9 5 % 4 12,5 – 16,5 9 – 11 4 % 5 16 – 25 12 – 15 4 % 6 25 – 66 15 – 20 3 % 7 66 – 100 20 – 25 3 – 2 % 8 100 – 120 25 – 30 2 % Tabel Pemberian pakan pada leleBeberapa pakan tambahan atau alternatif pada budidaya ikan leleMagotAzzolaIkan RucahKeong MasTepung ikanMembuat pelet secara mandiri dengan tetap memperhatikan kualitas. misal tepung ikan, tepung kedelai, tepung jagung, dedak halus, tepung tapioca, tepung ikan, minyak ikan,mineral dll.Tanya Bagaimana tindak lanjut jika air sudah menjadi RWS, misal berapa bulan sekali air itu ditambah/ dikurangiJawab RWS Red Water System adalah salah satu cara dalam melakukan budidaya ikan dengan memanfaatkan bakteri yang menguntungkan yaitu Lactobacillus dan saccharomyces. Harapannya dengan menngunan RWS ini akan menghemat dalam penggunaan air. Idealnya pada dengan system ini padat tebar yang digunakan adalah 300 – 500 m3. Pemberian pakan pelet sebaiknya difermentasi terlebih dahulu. Didasar kolam sebaiknya diberikan arang untuk menyerap sisa kotoran. Pergantian air dilakukan apabila Nafsu makan ikan turunIkan mulai menggantungAir bauKualitas air turun pH, DO dll.Pergantian air dapat dilakukan pada pagi atau sore hari sebanyak 30 – 50%. Setelah itu sebaiknya ikan dipuasakan terlebih dahulu selama 1 hari atau 1 – 2 kali pemberian pakan Apa saja wadah wadah budidaya ikan konsumsi yang sering digunakan? Beberapa jenis media atau wadah budidaya ikan konsumsi adalah. Kolam.. Keramba jaring apung atau keramba jaring tancap.. Akuarium.. Apa saja nama wadah budidaya ikan? Akuarium dan bak biasa digunakan untuk pembenihan ikan. Keramba, Wadah budidaya ikan yang satu ini biasanya ada di perairan umum. Keramba bisa ada di sungai, rawa, danau, atau waduk. Apa saja jenis wadah budidaya yang digunakan? Wadah budi daya yang umum dapat berupa kolam, tebat, hampang, keramba, akuarium, atau tempat lainnya yang dapat digunakan untuk menampung media budi daya air dan komoditas budi daya ikan. Pembuatan wadah atau tempat budi daya harus disesuaikan dengan hal berikut. Bagaimana warna air yang baik untuk budidaya perikanan? Hijau Muda, warna ini menunjukkan adanya plankton berklorofil dengan kepadatan rendah. Pada siang hari plankton melakukan fotosintesis dan meningkatkan kadar oksigen pada kolam sehingga baik digunakan untuk budidaya ikan.
. 73051251933338438758
berikut wadah wadah budidaya yang sering digunakan kecuali